SEBUAH pengalaman wisata baru bisa dirasakan di Desa Penglipuran, Kabupaten Bangli, Bali. Desa wisata itu akan menerapkan konsep yang membuat wisatawan
mendapat pengalaman sehari menjadi orang Bali. Mereka memakai pakaian adat Bali lalu melihat atraksi budaya yang digelar di desa itu.
Kepala Pengelola Desa Wisata Penglipuran Wayan Sumiarsa mengatakan, pengalaman ini dihadirkan selama momentum libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) mulai 21 Desember 2025. “Wisatawan inginnya menjadi orang Bali sehari, yaitu memakai pakaian adat Bali itu memang yang sedang dicari sekarang, ini akan kami kombinasikan, ketika mereka berpakaian adat Bali mereka juga bisa melihat secara langsung atraksi budaya yang kita punya di Penglipuran,” kata dia, seperti dikutip Antara.
Selama periode Natal dan tahun baru, masyarakat desa adat telah menyiapkan sejumlah atraksi budaya, salah satunya parade barong macan yang akan ditampilkan oleh generasi muda.
Pilihan Editor: Aneka Cerita Tujuh Sendang Cabean Kunti di Boyolali
Menyusuri Desa dan Mencicip Makanan
Selain menyaksikan pertunjukan, wisatawan yang menggunakan pakaian adat jg bisa menyusuri desa dari selatan ke utara memasuki hutan bambu. Akan banyak hal menarik yang bisa dilihat mengingat Penglipuran mendapat gelar Desa Wisata Terbaik UN Tourism pada 2024.
Selain itu, wisatawan juga bisa merasakan kuliner khas yang dihidangkan di sana seperti mujair nyat-nyat. Makanan ini berbahan ikan mujair yang dimasak dengan bumbu-bumbu hingga airnya menyusut.
Pengalaman menjadi orang Bali juga bisa dirasakan dengan menginap di desa itu. Sumiarsa mengatakan bahwa saat ini rumah-rumah warga desa adat dibuka sebagai penginapan lokal dengan pengalaman bermalam di rumah tradisional khas desa tersebut.
Pilihan Editor: Kampung Adat Nagari Sijunjung: Lorong Waktu Minangkabau
Jumlah Kunjungan Wisatawan
Dengan konsep ini, pengelola Desa Wisata Penglipuran memprediksi jumlah kunjungan wisatawan mencapai 3.000 kunjungan per hari. Angka ini juga disesuaikan dengan kemampuan daya tampung sehingga tidak terjadi overtourism, apalagi wisatawan yang berlibur akan berdampingan dengan warga lokal yang menjaga keasrian desa.
Berdasarkan data kunjungan, wisatawan Nusantara diperkirakan menjadi pengunjung dominan. Jika dihitung secara tahunan, dari Januari hingga November 2025 jumlah kunjungan ke Desa Wisata Penglipuran mencapai 826 ribu atau rata-rata 2 ribu kunjungan per hari, sehingga diperkirakan hingga Natal atau akhir tahun kunjungan mencapai 900 ribu kunjungan.



