SEBUAH studi mengungkap analisis yang mengkhawatirkan soal efek negatif penggunaan ponsel. Penelitian terhadap 10 ribu anak membuktikan bahwa melihat layar
ponsel secara berlebihan berkorelasi langsung dengan penipisan bagian otak yang mengatur konsentrasi.
Studi ini memanfaatkan data dari proyek Adolescent Brain Cognitive Development (ABCD), salah satu penelitian kesehatan otak terbesar di Amerika Serikat. Tim peneliti melacak perkembangan otak dari anak berusia 9 hingga 12 tahun selama periode dua tahun. Hasilnya menunjukkan pola yang sama.
Penelitian dalam jurnal Translational Psychology yang diulas Earth pada 15 Desember 2025 itu menjelaskan paparan layar yang berlebihan dapat mengubah topografi otak manusia, mengikis kemampuan atensi, dan regulasi emosi secara permanen.
Secara spesifik, para peneliti menemukan penipisan korteks pada tiga area utama. Pertama adalah right temporal pole, bagian yang berkontribusi pada kognisi sosial dan kemampuan bahasa. Penipisan di area ini dapat memengaruhi kemampuan anak dalam berinteraksi sosial dan memahami nuansa komunikasi.
Area kedua yang terdampak adalah left superior frontal gyrus. Bagian ini memegang peran sentral dalam working memory dan kontrol atensi. Kerusakan di area ini menjelaskan mengapa anak-anak yang kecanduan gawai sering kesulitan mempertahankan fokus dalam jangka waktu lama.
Terakhir, penipisan juga terdeteksi di left rostral middle frontal gyrus, yang terlibat dalam fleksibilitas kognitif dan pengambilan keputusan. Ini adalah sirkuit otak yang sama yang sering kali berfungsi tidak normal pada anak-anak yang didiagnosis dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).
Para ahli menyarankan anak-anak mendapat pengawasan supaya tidak terlalu lama menatap layar ponsel karena kualitas konten dan konteks penggunaan layar sangat berpengaruh. Misalnya, menonton dokumenter edukatif tentu berbeda dampaknya dengan bermain game tembak-menembak yang memacu adrenalin secara konstan.
Langkah mitigasi sederhana bisa dimulai dengan memprioritaskan tidur yang cukup, aktivitas fisik, dan interaksi sosial tatap muka. Menjauhkan layar dari kamar tidur dan tidak menggunakannya saat menjelang tidur, supaya fokus otak tidak terganggu.
Pilihan Editor: Berapa Besar Emisi Karbon dari Ponsel di Tangan Kita



